TIMES SORONG, JAKARTA – Untuk memodernisasi layanan publik dan meningkatkan akses masyarakat ke informasi dan layanan, pemerintah Indonesia  mengambil langkah revolusioner dengan mengintegrasikan 27.000 aplikasi ke dalam INA Digital. Puluhan tibu aplikasi ini berasal dari berbagai lembaga dan pemerintah daerah (Pemda) di seluruh Indonesia. 

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menjelaskan, inisiatif ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi digital sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Integrasi sejumlah besar aplikasi ini bertujuan untuk menciptakan portal layanan publik yang serba ada, memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan dari satu platform yang terintegrasi. "Ini akan menjadi perbaikan signifikan dalam kualitas dan kecepatan pelayanan publik, dengan harapan dapat mengurangi birokrasi dan meningkatkan transparansi pemerintah," ucap Menteri Budi.

Menghadapi tantangan dalam proses integrasi ini tidaklah mudah. Koordinasi antara lembaga pemerintah dan Pemda, standarisasi protokol data, serta interoperabilitas antara berbagai sistem aplikasi menuntut solusi teknis yang canggih dan kolaborasi yang intensif. 

Karena itu Menkominfo menekankan pentingnya membangun infrastruktur digital yang kuat. Termasuk Pusat Data Nasional di Cikarang, yang didukung oleh dua pusat data tambahan yang direncanakan di Batam dan IKN.

Kunci dari kesuksesan integrasi ini terletak pada adaptasi teknologi yang dapat mengelola keragaman dan kompleksitas aplikasi yang ada. "Langkah ini tidak hanya tentang penggabungan sistem, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan digital yang kohesif, yang memungkinkan pertukaran data yang lancar dan pengalaman pengguna yang intuitif," jelas Budi.

Di luar aspek teknis, integrasi aplikasi ini juga menandai perubahan besar dalam cara lembaga pemerintah dan Pemda berinteraksi dan beroperasi. "Transformasi ini memerlukan perubahan budaya organisasi, dengan penekanan pada kolaborasi, transparansi, dan orientasi layanan," katanya.

Dampak dari integrasi ini terhadap pelayanan publik akan sangat signifikan. Masyarakat dapat mengharapkan proses layanan yang lebih cepat, akses yang lebih mudah ke informasi, dan peningkatan kualitas layanan secara keseluruhan. Ini merupakan langkah penting menuju realisasi visi pemerintahan berbasis elektronik (e-government) yang efisien, dimana teknologi dan data dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.

"Proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia terhadap inovasi dan peningkatan layanan publik melalui teknologi. Dengan integrasi INA Digital, Indonesia berada di jalur yang benar menuju transformasi digital yang akan membentuk masa depan layanan publik di negara ini," beber Budi. (*)